Disebut “Kabinda”, Rocky Gerung Tanggapi Pertemuan dengan Dasco: Saya ‘Kapolda’ – Kawan Politik Dasco

Setelah pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menuai sorotan publik, akademisi Rocky Gerung akhirnya buka suara. Rocky menanggapi sindiran dan spekulasi yang menyebut dirinya sebagai “anak didik” atau “kawan binaan” sufmi dasco —dengan gayanya yang khas, ia menyebut dirinya justru sebagai “Kapolda”, alias Kawan Politik Dasco.

“Memang banyak yang bertanya kenapa saya bertemu Dasco. Ada yang bilang ini upaya menjebak oposisi agar tunduk pada Presiden Prabowo. Itu konyol. Seolah-olah saya ini sudah jadi Adidas (anak didik Dasco), Kabinda (kawan binaan Dasco). Padahal saya ini Kapolda—Kawan Politik Dasco,” ujar Rocky dalam pernyataan yang disampaikan lewat kanal YouTube resminya, Kamis (10/4/2025).

Pertemuan Bernuansa Gagasan

Rocky menekankan bahwa pertemuan tersebut bukan ajang kompromi dengan kekuasaan, melainkan ruang bertukar pikiran tentang arah politik ke depan. Ia mengapresiasi niat Dasco yang menurutnya datang dari semangat untuk mencari jembatan dialog antara pemerintah dan oposisi.

“Dasco justru ingin tahu langsung, apa sih yang sebenarnya dituntut oleh kelompok oposisi? Ini menunjukkan ada keinginan untuk membangun komunikasi yang sehat,” kata Rocky.

Dasco Hubungi Langsung Presiden

Dalam pertemuan itu, kata Rocky, Dasco bahkan menghubungi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk meminta restu. Presiden merespons positif dan mempersilakan pertemuan berlangsung.

“Pak Dasco mencoba mencairkan ketegangan yang sebenarnya tidak perlu ada. Ini semacam politik yang dewasa, bukan politik saling serang,” tambahnya.

Simbol Kematangan Politik

Pertemuan yang berlangsung di Senayan Park, Jakarta, pada Senin (7/4), juga dihadiri oleh sejumlah tokoh kritis seperti Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, dan Ferry Juliantono. Rocky menilai momen ini sebagai contoh kematangan Dasco sebagai politisi.

“Dasco tahu cara ‘makan bubur’, apakah dari pinggir atau langsung dari tengah. Artinya, dia tahu kapan harus masuk dan bagaimana membangun relasi lintas kubu,” ujarnya berseloroh.

Rocky Tetap di Jalur Kritis

Meski membuka ruang diskusi dengan tokoh pemerintahan, Rocky menegaskan bahwa dirinya tidak akan berkompromi terhadap kebijakan yang merugikan rakyat.

“Saya tetap ingin menjadi juru bicara mahasiswa dan kampus, bukan juru bicara institusi. Kritik tetap jalan. Politik itu harus dimenangkan lewat argumentasi, bukan lewat pasar sentimen yang digoreng para buzzer,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *